Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri trilogi mental wirausaha. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri trilogi mental wirausaha. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sabtu, Juni 13, 2015

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA  (Bambang Suharno)

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA (Bambang Suharno)

Pada berbagai forum diskusi dan seminar wirausaha, kerapkali beberapa pakar menyatakan banyak kiat dan ciri wirausaha sukses. Seorang pembicara mengatakan perlunya inovasi, karena inovasi adalah nyawa dari wirausaha. Pembicara lain menyatakan seorang wirausahawan sukses harus punya mental pantang menyerah. Ada juga yang menyarakan perlunya disiplin, kerja keras dan hemat. Di sisi lain, ada pengusaha yang menyatakan, wirausaha itu harus gila, tidak bepikir datar, harus melakukan tindakan yang berbeda dari orang lain pada umumnya.

Saya telah melakukan kajian dan mengamati banyak hal soal wirausaha. Saya juga baca buku-buku dan artikel wirausaha di berbagai media. Saya juga baca soal kiat manajemen dan karir. Dari sana saya simpulkan, banyak orang yang membahas kiat wirausaha sebenarnya adalah kiat sukses yang sangat umum, baik wirausaha maupun bukan. Misalnya soal inovasi, itu bukan hanya sukses dalam berwirausaha tapi juga dalam berkarir sebagai karyawan biasa, bahkan sebagai office boy pun perlu inovasi dalam bekerja. Disiplin dan kerja keras? Ini juga cara sukses untuk semua orang, bukan hanya wirausaha. Berpikir gila alias beda atau out of the box? Juga sama, anda mau jadi manajer maupun pengusaha, sama saja, perlu berpikir beda.

Trilogi Mental Wirausaha

Sabtu, Oktober 22, 2016

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA (SERI 2)

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA (SERI 2)

Beberapa bulan lalu Bambang Suharno menulis tentang Trilogi Mental Wirausaha dimana pada artikel tersebut baru membahas mental pertama dari trilogi mental wirausaha yaitu Mental produktif. Berikut ini ulasan tentang mental wirausaha yang kedua, yaitu Mental Pemberdaya.

Jika anda sudah mempu menyisihkan penghasilan untuk menciptakan penghasilan baru, maka anda sudah berhasil menerapkan mental wirausaha yang pertama, yakni mentalproduktif. Seorang karyawan yang menyisihkan gajinya untuk membeli ruko untuk disewakan, itu adalah contoh karyawan yang bermental produktif. Banyak contoh di sekitar kita karyawan yang mampu memproduktifkan penghasilan, antara lain membeli ruko, membeli tanah produktif untuk bagi hasil dengan petani, membeli ternak untuk bagi hasil dengan pemelihara ternak, membeli mobil untuk disewakan, membuka warung makan yang dikelola orang lain dan sebagainya.

Saya pernah mengisi acara bedah buku di bandung mengenai wirausaha. Ternyata ada satu peserta yang mengaku sangat terinspirasi dengan talkshow saya. Setahun kemudian saya seminar di bandung dan orang tersebut kembali hadir. Ia bercerita bahwa pada saat setahun sebelumnya ia mempunyai mobil yang tadinya untuk kepentingan keluarga, segera diubah peruntukannya menjadi mobil sewaan. " Alhamdulilah saya sekarang sudah punya 2 mobil untuk disewakan," katanya. Wow luar biasa.
Namun masalahnya, ketika mau dikembangkan lagi ia bingung bagaimana mengelola karyawannya.

Kamis, Juni 09, 2016

In House Training Wirausaha KPEI

In House Training Wirausaha KPEI

Jumat 27 Mei 2016, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sebuah perusahaan yang berlokasi di kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) Jakarta mengundang Direktur IES Bambang Suharno untuk menyampaikan materi training wirausaha kepada karyawan. Tujuan dari acara training ini adalah agar karyawan mempersiapkan sejak dini untuk memasuki usia pensiun tanpa menggangu tugas utama sebagai karyawan.

Dalam kesempatan itu Bambang Suharno sebagai trainer wirausaha dan pembicara seminar menyampaikan materi Tujuh Langkah Jitu Memulai Bisnis, yang berdasarkan buku Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha. Para peserta sangat antusias dengan konsep wirausaha yang disampaikan Bambang, dimana inti utamanya adalah trilogi mental wirausaha yang bisa diterapkan sejak dini oleh karyawan.

Sabtu, Maret 09, 2013

TRAINING WIRAUSAHA BOGASARI BAKING CENTER

TRAINING WIRAUSAHA BOGASARI BAKING CENTER

Peserta training wirausaha Bogasari
Bertempat di Bogasari Baking Center (BBC), Kawasan Tanjung Priok Jakarta, Jumat 8 Maret 2013 lalu Bambang Suharno bersama Waryono (member IES) memberikan training wirausaha untuk management trainee BBC dan beberapa trainer BBC. Menurut Beatrix Soedibyo dari BBC, training ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan aplikatif mengenai kewirausahaan.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang Suharno menyampaikan materi  meliputi:
Waryono sedang berbagi pengalaman wirausaha
  1. Trilogi Mental Wirausaha, 
  2. Cara Kerja Uang Entrepreneur, 
  3. Kiat memulai usaha dan mengembangkannya
  4. Tata kelola keuangan
  5. Kiat Pemasaran.
Peserta Training Wirausaha Bogasari Baking Center
Bambang mengatakan, orang bermental wirausaha memiliki tiga ciri yaitu mental produktif, mental pemberdaya dan mental berbagi (tangan di atas). Mental produktif artinya berusaha menyisihkan sebagian penghasilan menciptakan penghasilan baru.

Mental pemberdaya artinya tidak suka bekerja sendirian, selalu berusaha memberdayakan orang lain untuk mengembangkan bisnisnya.
Sedangkan mental tangan di atas adalah suka berbagi rejeki kepada orang lain yang membutuhkan.

Sementara itu Waryono, seorang office boy yang memiliki beberapa bisnis, menyampaikan pengalaman bisnis mulai dari usaha sembako, traktor sawah, pecel lele, tanaman hias, WC umum dan warung Padang.

Peserta sangat antusias bertanya dan menyampaikan pendapat mengenai wirausaha. Materi training Bambang maupun Waryono diharapkan sebagai bekal peserta dalam membina UKM yang menjadi mitra Bogasari Baking Center. Bambang Suharno menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan BBC untuk memberikan materi kewirausahaan. ***

Pembicara seminar: 021.70228877.



 

Sabtu, Februari 09, 2013

SERUNYA TALKSHOW DI RADIO RPK DAN RADIO KBR68H

SERUNYA TALKSHOW DI RADIO RPK DAN RADIO KBR68H

Alhamdulillah pagi hari tadi saya dan pak Sudjono Arifuzan sebagai narasumber talkshow di dua radio. Puul 7-8 pagi talkshow di Radio Pelita Kasih (RPK) 96.3fm yang berlokasi di komplek Suara Pembaruan (sekarang namanya Gedung Sinar Kasih) Jl Dewi Sartika Jakarta Timur. Sehabis itu langsung meluncur ke Radio KBR68H yang berlokasi di Jalan Utan Kayu Jakarta Pusat, karena harus talkshow jam 9-10. Untunglah meskipun jalanan lumayan macet, kami berdua tidak terlambat sampai di Radio KBR68H.

Talkshow di radio RPK sudah sering kami lakukan sejak tahun 2008. Banyak anggota IES adalah pendengar radio ini. Sementara itu Radio KBR baru yang pertama kali. Saya baru tahu bahwa talkshow di radio ini direlay oleh sekitar 100 radio di seluruh nusantara. Sehingga penanya di dari radio KBR kebanyakan berasal dari luar Jawa, antara lain Aceh, Riau, Bengkalis dan sebagainya.

Di RPK kami berbicara perihal Facebook Marketing. Di talkshow ini fokusnya adalah menginformasikan pentingnya facebook untuk pengembangan bisnis, sekaligus mempromosikan Workshop facebook Marketing yang akan berlangsung Sabtu 16 Feb 2013 jam 9-16 di STIE Tunas Nusantara. Trainernya, siapa lagi kalau bukan sang ahli Facebook Marketing Pak Jono.

Sementara itu di Radio KBR temanya adalah mengasah mental wirausaha. Narasumbernya selain saya dan Pak Jono juga mas Triangga Bayu, owner Angkringan 78. Mas Bayu. Mas Bayu yang tampil melalui telepon karena nggak bisa hadir di studio menyampaikan pengalaman bisnis angkringannya. Kami menyampaikan perpektif mental wirausaha dari pandangan dan pengalaman kami.

Saya menyampaikan trilogi mental wirausaha yang biasa saya sampaikan dalam seminar. Bagi pendengar KBR tentu ini hal baru. Saya sampaikan, bahwa mental wirausaha itu ada 3 hal. pertama adalah mental produktif, artinya mampu menyisihkan sebagian penghasilan untuk menciptakan penghasilan baru. Kedua mental pemberdaya,  yaitu kemampuan memberdayakan orang lain baik karyawan , mitra bisnis maupun lingkungan sekitar. Ketiga adalah mental tangan di atas, yaitu mental berbagi.

Implementasi dari mental inilah sejatinya yang menjadi jalan untuk menuju sukses berwirausaha. Seperti biasa, kalau saya berbicara seperti ini, pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana jika usaha gagal? Bagaimana mengatasi takut gagal? Berapa persen yang harus disisihkan dari penghasilan kita? Bagaimana kalau kita tidak punya modal atau punya modal terbatas?

Begitupun di talkshow ini. penyiar dan pendengar langsung menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada hakekatnya kalau kita sudah biasa banyak berbagi/bersedekah, kita tidak akan stress kalau kehilangan uang, karena yakin rejeki selalu ada. begitu pula kalau kita biasa menyisihkan penghasilan untuk meningkatkan penghasilan atau menciptakan penghasilan baru, pasti pernah mengalami situasi yang menjengkelkan menurut kacamata masyarakat umum. Umpamanya ditipu mitra bisnis, ditipu karyawan, usaha bangkrut dan sebagainya.

Kalau saya uraikan di sini jadi panjang ya? Udah ngantuk nih. lain kali saja ya hehehe.

salam sukses dari Bambang Suharno

Minggu, April 24, 2016

Bimbingan Teknis Kewirausahaan Kementerian Perdagangan

Bimbingan Teknis Kewirausahaan Kementerian Perdagangan

Bertempat di Hotel Alila Pacenongan Jakarta Pusat, Bambang Suharno dari Indonesian Entrepreneur Society (Komunitas Wirausaha Indonesia) menjadi pembicara seminar kewirausahaan dalam rangkaian acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Resi Gudang (SRG) . Seminar berlangsung Jumat 22 April diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, diikuti oleh 60 peserta dari berbagai daerah. Mereka terdiri dari pengurus koperasi petani, BUMD, gabungan kelompok tani, serta utusan pemda yang merupakan pengelola atau calon pengelola Sistem Resi Gudang (SRG) di daerahnya masing-masing.
Bimtek berlangsung 3 hari, dan pada hari ketiga Jumat 22 April tersebut, Bambang Suharno menyampaian materi mengenai mental wirausaha untuk para pengelola SRG.

Dalam kesempatan ini Bambang Suharno didampingi oleh Anang Sam dari IES. Acara dipandu oleh moderator Edi Subagyo dari Kementerian Perdagangan.

Minggu, Desember 24, 2017

INTRAPRENEURSHIP DAN ENTREPRENEURSHIP

INTRAPRENEURSHIP DAN ENTREPRENEURSHIP

Ada buku yang.  sangat terkenal di kalangan wirausahawan Indonesia. Judulnya Cara Gila Jadi Pengusaha. Sesuai dengan judulnya, Cara Gila menawarkan cara-cara yang tidak normal dalam memulai dan menjalankan bisnis.

Pola pikir cara gila juga berbeda dengan cara waras. Misalkan, jika anda kuliah, tidak usah pintar dan rajin kuliah. Sering bolos juga nggak masalah, Kelak jika anda kena DO (Drop Out), Anda akan kesulitan cari kerja dan akhirnya "terpaksa" sukses menjadi pengusaha.

Anda seorang karyawan? Tidak usah rajin bekerja. Jika kelak anda diPHK, itulah pertanda Anda akan diberi jalan menjadi pengusaha.

Sabtu, Desember 10, 2016

Seminar Peluang dan Tantangan Wirausaha Univ Halu Oleo Kendari

Seminar Peluang dan Tantangan Wirausaha Univ Halu Oleo Kendari

Yani Taufik(no 2) & Esnawi (no3) menerima buku dari Bambang
Bertempat di ruang seminar FKIP Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu 4 Desember 2016, Bambang Suharno selaku Direktur IES (Indonesian Entrepreneur Society) menjadi pembicara seminar wirausaha yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia UHO. Tak kurang dari 200 mahasiswa dari berbagai jurusan ikut dalam seminar ini. Selain Bambang, tampil juga Kepala UPT Kewirausahaan UHO Dr Yani Taufik yang menyampaikan program kewirausahaan kampus dan pengalaman wirausaha pada masa kuliah.

Minggu, Desember 15, 2013

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

Peserta seminar Stikes Aufa Royhan Padang Sidimpuan
Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2013, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) atau Komunitas Wirausaha Indonesia diundang sebagai pembicara seminar nasional wirausaha yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aufa Royhan, Padang Sidimpuan, sebuah kota berjarak sekitar 500 km dari Medan, Sumatera Utara.

Acara dikuti oleh lebih dari 400 orang yang terbagi dalam dua hari seminar. Peserta terdiri dari para mahasiswa kelas reguler dan kelas karyawan, mahasiswa dari kampus di wilayah Tapanuli, beberapa karyawan Depkes serta para dosen Stikes setempat. Seminar diawali dengan sambutan dari Ketua Stikes Drs. Guntur Imsaruddin, MKes, Pemrakarsa STIKES Waridah Nasution, MKes, Kepala Dewan Pendidikan Kota Padang Sidimpuan M. Jusar Nasution dan Kepala Dinas Kesehatan Setempat.

Seminar kali ini Bambang Suharno menyampaikan tentang Trilogi Mental Wirausaha, 7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha, dan Teknik Menyusun Rencana Bisnis Sederhana. Sedangkan Sudjono Af menyampaikan materi kiat mahasiswa memulai bisnis dan bedah kasus bisnis online.
ki-ka: Guntur, Bambang,  Waridah, Sudjono, Marlan, Heniati, 

Suasana diskusi kelompok merencanakan bisnis
Acara seminar diselingi denga kegiatan diskusi kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 10 peserta dan masing-masing kelompok menyusun rencana bisnis serta mempresentasikan di depan peserta. Kelompok terbaik mendapat hadiah buku wirausaha dan DVD tentang Law Of Attraction.

Acara bernuansa santai serius, diselingi hiburan musik di setiap istirahat dan di akhir acara para pimpinan dan peserta memberikan kesan-pesan terhadap acara yang sudah berlangsung, dilanjutkan menyanyikan lagu kesayangan mereka.

Ketua Stikes Guntur Nasution menyampaikan terima kasih kepada narasumber atas pencerahannya mengenai wirausaha. Apa yang disampaikan IES sangat berharga karena sebagian sudah dilakukan sepanjang karirnya. Demikian pula Pembina Yayasan Stikes Waridah Nasution menyampaikan terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga bisa dilaksanakan oleh peserta seminar dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu Bambang Suharno menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Stikes Aufa Royhan, khususnya kepada para pimpinan yang senantiasa mendampingi peserta sejak awal hingga akhir acara.

Jumat, Januari 31, 2014

TRAINING MOTIVASI

TRAINING MOTIVASI


Akhir-akhir ini banyak perusahaan swasta dan lembaga pemerintah mengadakan training motivasi untuk para karyawannya. Bukan hanya itu, kampus juga sering mengadakan seminar motivasi dengan pembicara dari berbagai lembaga.

Training dan seminar motivasi menjadi penting di perusahaan karena training teknis tidak mampu menciptakan perubahan. Penelitian menyebutkan keberhasilan seseorang 85% ditentukan oleh softskill , sisanya 15% ditentukan oleh keahlian teknis.

Seorang sarjana yang lulus dengan Indeks Prestasi tertinggi, belum tentu lebih sukses dibanding rekannya yang lulus dengan nilai biasa saja. Ini bisa terjadi karena yang sarjana yang lulus dengan nilai biasa memiliki karakter yang baik, bisa berkomunikasi dengan baik, memimpin dan memberi teladan serta mau terus belajar. Sebaliknya yang lulus dengan nilai terbaik, mungkin saja sudah berasa menjadi orang hebat, kurang mampu menghargai orang lain, kurang komunikatif, kurang mampu bekerja dalam sebuah tim, mau menang sendiri.

Atas banyaknya kasus seperti inilah maka training softskill untuk para mahasiswa serta karyawan menjadi sangat penting, salah satunya adalah training motivasi.

Pengalaman kami di dunia wirausaha, banyak training wirausaha yang hanya mengajarkan masalah teknis, misalnya perbengkelan, pertanian, kuliner dan sebagainya, ternyata alumni training banyak yang tidak berani memulai wirausaha karena mengetahui begitu banyak resiko usaha. Itu sebabnya dalam training wirausaha pun, yang utama adalah training motivasi wirausaha. Masalah teknis berwirausaha bisa belajar sambil jalan.

Oleh karena itu kami para trainer kami pada hakekatnya adalah trainer motivasi, baik itu Bambang Suharno, Dr Purindro, Wan M Hasim, Sudjono AF, Adriano Rusfi, dan sebagainya.  Merekalah yang memberi pencerahan dan memotivasi dari berbagai sudut padang. Adriano memberikan motivasi dari sudut psikologi, Wan Hasim memberikan motivasi tentang bagaimana menggunakan otak kanan dalam berbisnis, Purindro dikenal sebagai dokter hati, Sudjono AF sebagai spiritual entrepreneur, Bambang Suharno dengan Trilogi Mental Wirausaha.

Selasa, Desember 31, 2013

TRAINING WIRAUSAHA KOPERASI PLN

TRAINING WIRAUSAHA KOPERASI PLN

Peserta Training Wirausaha Koperasi PLN
Tiga Ketua  Kelompok terbaik (pegang buku)  mendapat hadiah


Sabtu 21 Desember 2013 yang lalu, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) mengisi training wirausaha yang diselenggarakan oleh Koperasi Karyawan PLN. Acara berlangsung di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Koperasi yang berlokasi di Diren Tiga Jakarta Selatan, diikuti oleh 50an anggota, karyawan dan pengurus koperasi PLN.

Pembicara dan Peserta Training Wirausaha Koperasi PLN

Training ini dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Koperasi PLN Duren Tiga, dilanjutkan pemaparan tentang Trilogi Mental Wirausaha dan 7 Cara Menjadi Pengusaha oleh Bambang Suharno. Selanjutnya Sudjono AF menyampaikan sharing memulai dan mengembangkan bisnis. Pada sesi siang dilakukan pemaparan tentang Rencana Bisnis sederhana yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menyusun rencana bisnis.
Pada diskusi kelompok ini masing-masing kelompok yang terdiri dari 10 orang menyusun rencana bisnis (business plan) dan selanjutnya mempresentasikan hasilnya di depan forum. Dari presentasi tersebut dilakukan penilaian rencana bisnis yang terbaik. Terdapat 3 terbaik yang mendapat hadiah berupa buku Curhat Bisnis karya Bambang Suharno. Diskusi dipimpin oleh Bambang Suharno sedangkan penilaian rencana bisnis dilakukan oleh Sudjono AF dan Bambang Suharno.

Pada sesi terakhir terakhir Sudjono menyampaukan bedah kasus bisnis online yang menjadi referensi peserta untuk mengembangkan bisnis masa depan.

Training ini rencananya akan dilanjutkan dengan pembekalan lebih lanjut dalam keanggotaan IES bagi peserta yang serius menjalankan bisnis.

Sabtu, November 24, 2012

PEMBICARA SEMINAR DI KAMPUS

PEMBICARA SEMINAR DI KAMPUS

Sabtu 17 Nopember 2012 lalu saya menjadi pembicara seminar wirausaha di kampus Fakultas Peternakan Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah. Seminar ini diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai fakultas di kampus tersebut. Selain saya, tampil juga pembicara Ono Suryono-seorang pakar kewirausahaan dari IPB Bogor, dan seorang pengusaha fotografi (lupa namanya hehe).

Seminar ini temanya adalah Technopreneur, entrepreneurship berbasis teknologi. Tema ini disampaikan dengan baik oleh Ono Suryono. Saya sendiri menyampaikan materi berjudul "Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha", yang merupakan materi yang sudah saya sampaikan di lebih dari 30 seminar di Jakarta dan berbagai kota lainnya. Judul materi saya adalah juga judul buku saya yang terbit tahun 2009 lalu.

Seminar ini dibuka oleh Dr. Akhmad Shodik, Dekan Fakultas Peternakan Unsoed yang merupakan dekan termuda di kampus tersebut. Dekan sangat antusias dengan seminar ini sehingga mengikuti jalannya seminar sampai saatnya makan siang.

Ngomong-ngomong tentang pembicara seminar di kampus, tanpa terasa sejak saya menulis buku kewirausahaan dan mengelola Indonesian Entrepreneur Society (IES) tahun 2005 lalu, saya hitung-hitung sudah lebih dari 50 kali saya tampil sebagai pembicara seminar di berbagai kampus, antara lain di UI, Universitas Atmajaya, Universitas Tri Sakti , STIE Tunas Nusantara, Univ Padjadajaran Bandung, Unsoed, IPB, Univ Satyanegara, Univ Gunadarma, dan sebagainya.

Seperti biasa sebagai pembicara seminar kewirausahaan, saya memulainya dengan trilogi mental entrepreneur yang merupakan "penemuan" saya mengenai mental entrepreneur. Trilogi ini meliputi mental produktif, mental pemberdaya dan mental tangan di atas.

Mengenai isi materi Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha?  Kalau ini dibahas terlalu panjang. Lain waktu saja ya. salam

Selasa, Februari 16, 2021

DARI BISNIS SAMPINGAN MODAL KECIL KINI PUNYA 3 WARUNG PADANG, WARUNG PECEL LELE DAN USAHA KONTRAKAN

DARI BISNIS SAMPINGAN MODAL KECIL KINI PUNYA 3 WARUNG PADANG, WARUNG PECEL LELE DAN USAHA KONTRAKAN

Awalnya dari Bisnis sampingan dengan modal 500 ribu, Waryono yang dulu bekerja sebagai office boy, kini menjadi entrepreneur sukses, memiliki 3 warung padang, 1 warung pecel lele dan sejumlah kontrakan.

Waryono belajar wirausaha dari Indonesian Entrepreneur Society (IES). Karena tidak punya uang untuk membayar seminar IES yang waktu itu harganya Rp. 500 ribu/orang, ia menawarkan diri membantu panitia seminar, yang penting bisa ikut seminar gratis. Dari situlah ia kemudian memiliki ide untuk membuka usaha warung sembako di rumah dengan modal Rp. 500 ribu.
Trilogi mental wirausaha yang diajarkan di IES benar-benar ia pegang, yaitu mental produktif (menyisihkan pendapatan untuk menciptakan penghasilan baru), mental pemberdaya (memberdayakan orang lain untuk mengelola usaha) dan mental tangan di atas (senang berbagi rezeki dan ilmu).

Silakan simak kisahnya di chanel Youtube berikut ini.
Agar ridak ketinggalan ilmu bisnis lainnya silakan subscribe, like & share


Sabtu, April 14, 2018

Bambang Suharno, Trilogi Mental Entrepreneur

Bambang Suharno, Trilogi Mental Entrepreneur

Perkenalkan saya Bambang Suharno, akan membantu anda mencarikan pembicara seminar yang tepat untuk anda.  Saya memiliki banyak sahabat yang biasa menjadi pembicara seminar mulai dari pengusaha hebat, pakar, ketua organisasi, tokoh pemuda dan sebagainya yang cocok untuk menjadi pembicara seminar bisnis, wirausaha, manajemen, agribisnis, maupun motivasi. Sahabat-sahabat saya member Indonesian Entrepreneur Society (IES) yang sering jadi partner saya dalam seminar dan training antara lain Wan M Hasim (mentor senior IES, owner 60 outlet Idolmart dan Toysmart), , Ubaydilah Anwar (trainer softskill), Hermawan GS (pengusaha kuliner, bengkel, hipnoterapis), Waryono (officeboy entrepreneur, pemilik usaha tanaman hias, pecel lele, WC umum, rumah makan padang), Anang Sam (bibi londre), Riza Ananto (Ahli Sistem dan Software Tatakelola Usaha) dan lain-lain.

Tentu saja, saya juga pembicara seminar dan trainer wirausaha  dan motivasi, skala lokal dan nasional. Saya sering dijuluki sebagai spesialis perintis.  Saya merintis berdirinya Indonesian Entrepeneur Society (IES) tahun 2002 dan menjadi Direktur. IES adalah  sebuah komunitas wirausaha yang dijadikan sebagai wadah perubahan dan pembinaan masyarakat untuk berwirausaha dimana anggotanya antara para pebisnis pemula, calon entrepreneur dan pelaku bisnis yang ingin maju dengan beragam latar belakang dan usia.

Saya juga sebagai salah satu pendiri PT Gallus Indonesia Utama (penerbit majalah Infovet, majalah Cat & Dog, majalah Info Akuakultur,  buku dan multimedia peternakan) dan dipercaya sebagai Direktur hingga sekarang. Saya bersama artis Cici Tegal yang juga member IES, ia mendirikan Waroeng Ayam Panggang Cici Tegal di Foodcourt Depok Town Square (Detos).Kemudian bekerjasama dengan Davit Putra (pebisnis online) mendirikan komunitas RWP (Rahasia Website Pemula) di Depok, Bekasi dan Cikarang.
Pendek kata, saya tidak suka berkarir di perusahaan mapan, melainkan lebih tertantang merintis bisnis  dari Nol. Pantaslah, buku saya “Langkah Jitu memulai Bisnis Dari Nol” yang terbit akhir 2006 laris manis kini tercetak lebih dari 65 ribu eksemplar, masuk kategori best seller versi Kompas-Gramedia selama 8 bulan berturut-turut selama tahun 2007.

Selain mengelola bisnis, saya beserta rekan-rekannya di IES giat mengadakan seminar dan talkshow di radio antara lain di RRI pro2 105 fm Jakarta, radio RPK 96.3 fm Jakarta, Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi, Radio Dakta 107 FM, Radio Delta 99.1FM, Radio Bahana 101.8 FM dan lain-lain. Adapun seminar yang dilaksanakan di antaranya “Bisnis Sambilan, Langkah Awal Menjadi Entrepeneur Sukses” yang saat ini telah mencapai lebih dari 48 angkatan, Seminar Tata Kelola Usaha, Seminar Bisnis Online, Seminar ”7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha” dan lain-lain. 

Saya telah menjadi pembicara seminar dan trainer di Jakarta dan di berbagai kota di Indonesia. Sebagai trainer wirausaha persiapan pensiun di Holcim Indonesia, Indocement Tunggal Perkasa, Mulia Keramik, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kesra, Kementerian Koperasi-UKM dan sebagainya. Juga menjadi pembicara seminar wirausaha di berbagai kampus antara lain UI, Univ Atmajaya, Univ Tri Sakti, STIE Tunas Nusantara, UII Yogyakarta, Universitas Halu Oleo Kendari, Univ Lambung Mangkurat Banjarmasin, Univ Satya Wacana dan sebagainya.

Atas kepedulian dan dedikasi saya dalam mengembangkan dunia kewirausahaan di Indonesia tercinta, pada tahun 2009  sayamendapat penghargaan Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA 2009) yang diberikan oleh mantan Menakertrans Erman Suparno.

Kegiatan saya tidak hanya seminar dan bisnis, saya juga terus berkarya di dunia tulis-menulis. Lebih dari 20 judul buku telah saya tulis baik buku bisnis maupun non bisnis, baik yang diterbitkan sendiri maupun diterbitkan oleh penerbit lain. Sebagaimana disebut di atas, Buku ”Langkah Jitu Memulai Bisnis dari Nol telah dicetak lebih dari 65 ribu eksemplar dan meraih kategori Buku Laris Kompas-Gramedia selama 8 bulan di tahun 2007. Buku terbaru saya  ”Jangan Pulang Sebelum Menang” terbitan Gita Pustaka telah beredar di Gramedia dan toko buku terkemuka lainnya. Buku ini merupakan buku motivasi sukses kehidupan dan kepemimpinan.

Seiring dengan perkembangan kebutuhan, tahun 2018  kami dikembangkan materi training Kunci Sukses Intrapreneurship, yakni mental kewirausahaan untuk karyawan yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan/lembaga maupun karyawan itu sendiri.  Jika membutuhkan pembicara atau trainer silakan hubungi saya melalui email : pembicaraseminarzone@gmail.com ,0813.1069.6307 (pak Dwijo)

Sabtu, September 28, 2013

BIMBINGAN TEKNIS WIRAUSAHA KORPRI KALIMANTAN TENGAH

BIMBINGAN TEKNIS WIRAUSAHA KORPRI KALIMANTAN TENGAH


Bimtek Wirausaha Korpri Kalteng
Bambang Suharno dan Amir Hamzah, keduanya dari Indonesian Entrepreneur Society (IES), pada tanggal 25 September lalu diundang untuk menjadi trainer dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha untuk Persiapan Pensiun yang diselenggarakan oleh Korpri Kalteng.

Acara yang berlangsung di Hotel Aquarius Palangkaraya ini diikuti oleh para calon pensiuan PNS anggota Korpri dari berbagai kabupaten Kota se Kalteng dengan jumlah peserta 54 orang.

Acara Korpri Kalteng tersebut berlangsung 2 hari yaitu tanggal 24 dan 25 september 2013. Pada tanggal 24 september acara diisi oleh pembekalan internal  yang antara lain mengenai jaminan kesehatan dan sebagainya.

Bambang, dalam acara ini, menyampaikan mengenai trilogi mental entrepreneur dan Cara Tidak gila Menjadi Pengusaha. Sedangkan Amir Hamzah menyampaikan pengalaman mempersiapkan pensiun dengan wirausaha, serta bedah kasus agribisnis pepaya yang merupakan usaha yang telah dirintis dan berkembang pesat hingga sekarang.
suasana diskusi kelompok
Pada sesi siang, Bambang Suharno  menyampaikan materi "cara menyusun rencana bisnis", kemudian disusul dengan diskusi kelompok dan presentasi tentang rencana bisnis dari masing-masing kelompok. Dalam sesi ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok mendiskusikan rencana bisnis yang layak dan kemudian dipresentasikan untuk dilakukan penilaian oleh dewan juri.

Kelompok 1 menyampikan rencana bisnis pensiun berupa usaha ayam kampung dengan produk berupa telur, ayam afkir dan pupuk kandang. Kelompok 2 menyampaikan presentasi rencana bisnis jamur tiram putih. Dan kelompok 3 menyampaikan presentasi rencana bisnis tentang usaha bengkel dan usaha sparepart kendaraan .
Foto bersama setelah bimtek

Bambang menyatakan dengan adanya diskusi dan presentasi ini, peserta langsung bisa berbagi pengalaman bagaimana menyusun rencana bisnis.

Di akhir acara dilakukan pemberian hadiah dari IES untuk juara 1-3 berupa buku karya Bambang Suharno dan Amir Hamzah. Peserta diwakili oleh Ibu Leslinda selaku ketua kelas menyampaikan kesan-kesan atas jalannya bimtek wirausaha ini. Leslinda menyampaikan bahwa materi bimtek sangat bermanfaat untuk persiapan pensiun. Ia mengaku selama ini sudah mulai menjalankan usaha klinik namun dijalankan apa adanya tanpa ilmu kewirausahaan, Dengan adanya Bimtek ini pikirannya makin terbuka dan memahami bagaimana kiat mengembangkan usaha. ***




Sabtu, Desember 26, 2015

In House Training Wirausaha dan Good Corporate Governance (GCG)

In House Training Wirausaha dan Good Corporate Governance (GCG)


Ubaidilah Anwar presentasi tentang GCG
Bertempat di Hotel Blue Sky Jakarta Pusat, Rabu, 23 Desember 2015, Bambang Suharno dan Ubaidilah Anwar menjadi narasumber seminar Entrepreneur dan GCG. Acara diikuti oleh 30 peserta yaitu para manager, supervisor serta direksi PT Pratama Mitra Sejati (PMS) yang merupakan anak perusahaan Pertamina.

Para pimpinan perusahaan tersebut bermaksud mendalami konsep kewirausahaan untuk mengembangkan perusahaan. Melalui seminar ini diharapkan para peserta memahami makna dan maksud entrepreneurship untuk mengembangkan perusahaan serta tahu kiat praktis menjalankan konsep entrepreneurship di perusahaan. Dengan jiwa entrepreneur, karyawan dapat menyumbangkan gagasan pengembangan perusahaan dan menjadi pelaku pengembangan perusahaan.

Acara dibuka oleh Manager HRD Santoso, dilanjutkan Dirut PMS Etom Katamsi selanjutnya Manager IES Dwijo Weliyanto mengantarkan seminar dengan memperkenalkan IES dan para narasumber tersebut.

Dalam kesempatan ini Bambang Suharno menyampaikan tentang trilogi mental wirausaha dan kiat menerapkannya dalam mengembangkan perusahaan. Adapun mengenai gagasan bisnis, Bambang menyampaikan bahwa ide bisnis bisa diawali dengan melihat peluang yang ada, selanjutnya melihat kepada kompetensi personal yang sesuai dengan peluang tersebut.

"Kita hidup di Jabodetabek yang jumlah penduduknya 25 juta, sama dengan jumlah penduduk Australia, jadi kita memiliki pasar yang sangat besar. Apalagi kalau kita melihat Indonesia, jumlah penduduknya lebih dari 240 juta jiwa." urai Bambang.

Ia menambahkan, jumlah penduduk sebesar itu, semuanya butuh makan, pakaian, rumah, peralatan rumah tangga, pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, keamanan dan sebagainya, yang semuanya berarti peluang usaha.

Untuk menggali peluang usaha tersebut, bisa lihat dari ketrampilan kita, pendidikan kita , dari masalah yang kita lihat di sekitar kita, maupun dari pengalaman kita. King C Gillete mengalami peristiwa buruk ketika menggunakan pisau cukur untuk mencukur kumis. "Dari pengalaman itu, ia menciptakan pisau cukur yang tajam dan aman, yang kini terkenal dengan nama pisau silet. Itu adalah pengalaman buruk yang kemudian menjadi bisnis besar," katanya.

Corporate Governance.

Adapun mengenai GCG, Ubaidilah yang berpengalaman sebagai konsultan ILO, menguraikan betapa pentingnya GCG dalam mengembangkan perusahaan.

Jika jiwa entrepreneur disertai dengan penerapan GCG yang baik, maka perusahaan akan berkembang lebih baik, kata Ubaidilah.

Sementara itu Dwijo Weliyanto selaku manager IES menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PMS terhadap IES sebagai penyedia pembicara seminar. Ia berharap kerjasama dapat berlanjut dan berkembang, antara lain dalam bentuk training wirausaha persiapan pensiun maupun kegiatan lainnya. ***


Sabtu, Februari 06, 2021

WEBINAR BATCH 46 : BISNIS SAMPINGAN DI MASA NEW NORMAL

WEBINAR BATCH 46 : BISNIS SAMPINGAN DI MASA NEW NORMAL

 Indonesian Entrepreneur Society (IES) akan menyelenggarakan webinar nasional angkatan ke-46 dengan topik Bisnis Sampingan di Masa New Normal. Webinar ini akan menghadirkan narasumber Anang Sam pemilik lembaga kursus Bahasa Inggris English Technology yang menyajikan konsep Belajar Bahasa Inggris secara alami semudah belajar Bahasa Indonesia.

Selain itu hadir juga Bambang Suharno, founder Indonesian Entrepreneur Society (IES)

Materi Webinar

Bambang Suharno
Materi webinar meliputi :

  1. Mengenal berbagai jenis bisnis 
  2. Trilogi Mental Wirausaha dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
  3. Kecerdasan Finansial dasar dan cara menerapkannya
  4.  Peluang bisnis di masa pandemi
  5. Menghadapi Era New Normal
  6. Meraih 29 ribu lebih pelanggan baru di masa pandemi (sharing pengalaman)
  7. Modal Bahasa Inggris otodidak jadi bisnis bernilai miliaran rupiah

Anang Sam
Narasumber :
  1. Anang Sam (Founder English Technology), berhasil meledakkan bisnis di masa pandemi, mendapatkan lebih dari 29 ribu pelanggan baru bernilai miliaran rupiah melalui platfom digital.
  2. Bambang Suharno (founder Indonesian Entrepreneur Society (IES)

Biaya dan Pendaftaran

Di masa normal, tiket seminar bisnis sampingan sebesar Rp. 500.000/orang, saat ini dengan platform zoom meeting, peserta hanya dikenakan biaya investasi sebesar Rp 50.000/orang.

GRATIS untuk 10 pendaftar pertama dengan menyertakan bukti subscribe Channel Youtube Pembicara Seminar.

GRATIS ! Bimbingan wirausaha melalui group WA untuk semua alumni webinar

Info selengkapnya hubungi Hp/WA0813 1069 6307 (Pak Dwi). Email: pembicaraseminarzone@gmail.com

Pendaftaran dengan mengisi form berikut ini  

Selasa, April 01, 2014

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

Bambang Suharno, Hamzah Izzulhaq dan moderator
Bertempat di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (UP), Selasa 1 April 2014 berlangsung talkshow dengan tema “Menanamkan Jiwa Entrepreunership untuk dapat bersaing dimasa yang akan datang “. Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (Himajuma) ini menghadirkan Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno dan pengusaha muda berusia 20 tahun Hamzah Izulhaq.

Seminar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fak Ekonomi dan Bisnis  Drs. Coroto Mukri MM dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hamzah Izzulhaq dan Bambang Suharno dan kemudian tanya jawab interaktif.

Hamzah menyampaikan pengalaman bisnisnya sejak SD hingga SMA. Ia memilih untuk menunda kuliah selepas SMA karena ingin fokus dulu dalam berbisnis. Sejumlah pengalaman bisnis yang ia lakukan mulai dari berjualan pulsa, ayam goreng, lembaga bimbel dan sebagainya menjadi pelajaran berharga bagi peserta talkshow yang jumlahnya lebih dari 100 orang mahasiswa. Ia memaparkan tentang bagaimana mendapatkan modal untuk memulai usaha. Juga tentang pengalaman bangkrut dan bangkit dari keterpurukan.

Sementara itu Bambang Suharno menguraikan tentang trilogi mental entrepreneur, dengan diawali menyetel video office boy entrepreneur yang pernah ditayangkan SCTV. Tayangan video inilah yang menjadi pelajaran mengenai sikap mental untuk menjadi wirausaha.

Menanggapi pertanyaan peserta tentang cara menghadapi persaingan, Bambang menyampaikan bahwa untuk memenangkan persaingan,  cara yang pertama harus menjadi pelopor. Contohnya teh Botol Sosro, Aqua dan lain-lain. Jika tidak mampu menjadi pelopor, ada cara yang kedua, yaitu "jadilah yang terbaik". Perusahaan Jepang sebagian besar sukses menjadi peniru. Mereka berhasil meniru pembuatan mobil, arloji, komputer dan sebagainya dan berhasil menjadi yang terbaik, hingga mampu menguasai pasar global.

Namun jika menjadi yang terbaik juga tidak bisa, maka ada cara terakhir yaitu menjadi yang berbeda. Banyak produk yang sukses bukan karena pelopor maupun yang terbaik, tapi karena berbeda, baik beda secara konten (isi) maupun konteksnya. Bambang mencontohkan, sebuah perusahaan Bir pernah mengundang ahli marketing untuk menyusun kalimat promosi yang bagus. Para ahli marketing itu mencermati sistem produksi Bir, hingga akhirnya mereka memutuskan kalimat promosinya : Bir ini dibuat melalui 10 proses pembuatan mulai dari...... sampai....

Bagian produksi Bir mengatakan, "buat apa menyusun kalimat seperti itu, kan semua bir juga dibuat dengan cara itu?"
Pakar marketing itu mengatakan,"perusahaan lain tidak menyampaikannya, jadi kitalah yang pertama menyampaikannya".
Dan selanjutnya perusahaan bir itulah yang sukses memenangkan persaingan.

Jadi seolah-olah pabrik bir ini saja yang melakukan proses produksi yang cukup rumit. "Itulah contoh bagaimana membuat deferensiasi dari segi konteks," kata Bambang.

Seminar ditutup dengan pembagian doorprize untuk penanya terbaik dan pemberian plakat untuk narasumber. Buku karya Bambang Suharno ikut sebagai doorprize untuk penanya.
***

POSTING TERPOPULER

Iklan